Rabu, 14 Mei 2008

Subandi Pr,Spd : Politisi Wonogiri Tertarik Jeruk Pati Untuk Memakmurkan Wonogiri

Reuni pendidik. Ide yang baik mudah menular. Itu yang terjadi ketika Ketua DPD PAN Kabupaten Wonogiri dan sekaligus Fraksi PAN di DPRD Wonogiri, Subandi Pr, Spd, sempat mampir di stan Jeruk Bali Madu asal Pati.

Stan satu ini nampak menonjol dan berbeda dibanding puluhan stan lain yang meramaikan perhelatan Wonogiri Puspa Gumelar 1/2008 : Ajang Kontes dan Bursa Tanaman Hias Nasional yang berlangsung 27 April sd 4 Mei 2008 di Lapangan Giri Kridha Bhakti, Alun-Alun Kabupaten Wonogiri.

Stan tersebut memamerkan dan menjual produk buah dan bibit jeruk bali madu rintisan Bapak Sukir, Spd, yang seorang guru SD asal Desa Bageng, Kecamatan Gembong, Kabupaten Pati, Provinsi Jawa Tengah.

Photobucket

Bibit kerjasama. Keduanya sama-sama berlatar belakang sarjana pendidikan tetapi memiliki medan bhakti berbeda dan bisa saling mengisi. Bapak Sukir (kiri) dengan latar belakang mobil hasil penjualan jeruk bali madu dan Bapak Subandi Pr sedang menyimak kliping majalah Trubus yang melaporkan fenomena jeruk bali madu asal Pati yang mengguncang peta jeruk besar di tanah air. (Foto : Bambang Haryanto).


Obrolan pun jadi mengalir. Dalam upaya memakmurkan Wonogiri yang tandus, Subandi Pr sebagai wakil rakyat sempat bercerita mengenai perburuannya untuk mencari bibit unggul jagung bertunas tujuh. “Saya temukan itu di Gorontalo. Petaninya bukan lulusan dari fakultas pertanian, tetapi jurusan komunikasi,” ceritanya.

Pak Sukir lalu menimpali, bahwa inovasi tidak harus dilakukan oleh mereka yang memiliki disiplin ilmu tertentu di bidang yang tertentu itu pula. “Yang penting adalah kejelian melihat peluang dan menerjuninya dengan tekun,” tegasnya.

Pak Sukir yang oleh majalah pertanian berwibawa, Trubus, disebut sebagai pionir budi daya jeruk bali madu, telah membuktikan kiatnya itu. Keberhasilan ini yang menjadi magnit sehingga Pak Subandi Pr tergoda untuk melunasi gregetannya, setelah menikmati jeruk bali madu yang benar-benar manis itu, dengan memborong 4 tanaman bibitnya.

Bahkan, walau masih secara tidak resmi, beliau berjanji suatu saat ingin mengajak para petani asal Wonogiri untuk melakukan ekowisata, mengunjungi desa Pak Sukir di Pati yang kini ditanami ribuan pohon jeruk bali madu.

“Silakan datang ke Pati. Kami pun sudah siap untuk menyediakan bibitnya,” tegas Pak Sukir. Semoga silaturahmi antar kedua pendidik ini membuahkan kemakmuran, baik bagi masa depan Pati dan juga Wonogiri. Sukses untuk kedua pionir kita ini ! (bbh).


jbm

Tidak ada komentar: